Flash

6/recent/ticker-posts

4 Jenis Kain yang Cocok untuk Batik

Batik merupakan warisan budaya nusantara. Kita yang hari ini masih bisa menikmati hidup di negara Indonesia, sudah semestinya menjaga warisan tersebut dengan terus menanamkan rasa cinta kita pada batik.


Adapun salah satu wujud dari rasa cinta kita terhadap batik adalah dengan mengenali lebih jauh semua hal yang berkaitan dengan batik. Baik dari jenis kain, perbedaan proses, warna, dan seterusnya.

Kali ini, Kamajaya.Clo akan mengulas sedikit tentang apa saja jenis atau tipe kain batik yang biasa dan sering kita jumpai di pasaran? Yuk simak jenis-jenis kain batik berikut ini.


1. Kain Katun

Katun menjadi salah satu jenis kain yang paling banyak dipakai pada kain batik. Teksturnya yang lembut namun tetap kekat, menjadi ciri utama dari kain katun ini. Ditambah dengan banyaknya tipe konstruksi kain katun, membuat kain ini semakin sering dipilih oleh pengrajin batik.

Dengan tekstur yang sangat mudah menyerap warna, kain katun juga kemudian dianggap sebagai kain yang paling mudah untuk diproses menjadi batik. Terlebih dalam proses batik juga ada proses pembubuhan lilin malam pada kain. Yang mana pada proses ini, kain katun tetgolong sangat mudah ditembus oleh lilin malam panas.

Baju atasan pria seperti hem, kemeja atau atasan wanita seperti blus dan tunik, serta sarung batik, biasanya menggunakan kain katun ini.


2. Katun Rayon

Sedikit berbeda dari kain katun pertama, kain katun rayon ini memiliki tekstur yang lebih lembut. Karena kelebihlembutannya ini, kain katun rayon akhirnya juga menjadi jenis katun yang tergolong "jatuh".

Bahan jatuh di sini maksudnya ia sama sekali tidak kaku. Kalau pun ada kakunya, itu masih bisa dimaklumi karena ia masih tergolong "ras" katun.

Karena jatuhnya inilah, kain katun rayon umumnya dipakai untuk pakaian wanita seperti gamis, long dress, sarung goyor dan sejenisnya.


3. Dobby dan Viscos

Dua jenis kain ini sebetulnya sama tapi beda, atau beda tapi sama. Mengapa demikian? Karena keduanya sama-sama memiliki kandungan polyester. Dan sama-sama ditenun dengan motif-motif unik pada tiap lembar kainnya.

Namun sekaligus berbeda karena untuk dobby memiliki tekstur yang lebih halus dan lembut, sementara viscos lebih kaku. Tapi keduanya tetap sama-sama jatuh.

Meski tergolong tipis, tapi kain jenis dobby dan viscos ini masih sering dijadikan pilihan untuk kain batik karena sudah dari pabriknya ada motif tenun timbulnya yang bisa menambah kecantikan dan elegan kain ini.

Kain dobby dan viscos ini seringkali digunakan sebagai bahan batik untuk baju atasan dan terusan baik untuk pria maupun wanita.


4. Sutera

Kain dengan kelas dan kasta tertinggi ini menjadi jenis kain lain dalam artikel kami tentang jenis-jenis kain batik ini. Sutera memang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Sudahlah kain ini yang paling lembut, halus, kinclong, serta luxury.

Kain sutera memang berada di kasta tertinggi untuk urusan kain batik. Ia menjadi kain super premium nan eksklusif. Terlebih banderol harga kain ini sendiri tentu menjadi yang paling mahal di antara kain-kain lain.

Kelembutan dan kesan eksklusif kain sutera ini bahkan bisa menaikkan harga kain batik itu sendiri. Bahkan, jika ada dua lembar kain batik dengan motif yang sama, dengan proses pembatikan yang sama lamanya, yang satu dibikin menggunakan kain katun sedangkan yang satunya dengan kain sutera, maka sudah bisa dipastikan yang memakai kain sutera akan memiliki nilai jual yang sangat jauh berbeda.

Kain batik sutera ini, umumnya dipakai untuk baju kemeja pria, blus wanita, setelan wanita dan lain-lain. Umumnya, pakaian batik yang menggunakan bahan sutera ini ditambah dengan furing di bagian dalam pakaian tersebut.


Nah, gimana teman-teman? Sudah baca semua tentang jenis-jenis kain batik ini, kan? Sekarang jadi tambah kenal deh sama warisan budaya kita yang satu ini.


Jangan lupa untuk sebarkan informasi ini agar banyak saudara dan teman-teman kalian juga membaca dan mengenal jenis-jenis kain batik ini. Jika ada tambahan dan atau pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar, ya!