Flash

6/recent/ticker-posts

Motif Batik Parang: Sejarah, Makna Filosofis, Jenis, dan Perkembangannya

Motif Batik Parang: Sejarah, Makna Filosofis, Jenis, dan Perkembangannya

Makna Motif Batik Parang dan Sejarah Perkembangannya

Sejarah Awal Terciptanya Motif Batik Parang

Motif Parang merupakan salah satu motif batik tertua di Indonesia. Dengan bentuk menyerupai huruf S (garis bergelombang), motif parang menjadi bagian dari kekayaan motif batik Indonesia. Kalian tentu pernah melihat dan mengenal batik motif parang tersebut, bukan?

Jika iya, tahukah kalian bagaimana sejarah asal mula motif parang ini diciptakan?

Seperti sudah disebut di awal tadi, bahwa motif batik parang adalah salah satu motif batik tertua di Indonesia. Kendati demikian, motif parang terus mengalami perkembangan seiring zaman yang terus berkembang.

Menurut beberapa catatan sejarah, motif parang diciptakan oleh Raden Sutawijaya atau Panembahan Senopati, putera dari Ki Ageng Pamanahan (pendiri kerajaan Mataram Islam) pada sekitar akhir abad ke-16.

Adapun parang sendiri berasal dari kata pereng yang berarti lereng. Dari asal katanya ini dapat kita pahami bahwa parang memiliki bentuk miring menyerupai garis lereng pegunungan.

Makna Motif Batik Parang

Parang yang berasal dari kata pereng atau lereng memiliki arti miring. Hal ini bisa dilihat dari bentuk motif parang yang berupa garis diagonal dengan kemiringan sekitar 45 derajat.

Sementara itu secara filosofis, makna yang terkandung dari motif parang ini adalah hubungan sosial yang berkesinambungan. Antara orang tua dengan anaknya, raja dengan abdi kerajaannya, dan seterusnya. Selain itu, motif parang juga bermakna spirit dalam kebaikan. Semangat untuk tidak mudah menyerah. Seperti ombak di lautan, ia selalu berkesinambungan antara satu ombak dengan ombak berikutnya.

Di samping itu, motif parang juga bermaknya perang. Perang melawan hawa nafsu dalam diri kita sebagai manusia. Perang melawan keinginan dan nafsu hewani yang seringkali sukar untuk ditaklukkan. Sehingga besar harapannya, pemakai batik bermotif parang ini seyogianya mampu menahan diri dari hal-hal negatif dalam menjalani kehiduapannya di dunia ini.

Ragam dan Jenis Motif Batik Parang

Ada beberapa jenis atau ragam motif batik parang yang semuanya memiliki pola dasar yang sama. Berbentuk miring dan berkesinambungan, tetapi tidak sama persis. Apa saja ragam motif batik parang yang ada di Indonesia?

Pertama, Parang Kusuma

Parang Kusuma memiliki arti keindahan dalam diri manusia. Pada zaman dahulu, motif parang kusuma hanya diperuntukkan bagi kalangan kerajaan saja. Namun seiring berkembangnya zaman, motif parang kusuma kini bisa dipakai oleh siapa saja.

Lazimnya, di banyak daerah di pulau jawa, kini banyak acara pertunangan antara seorang lelaki dengan perempuan memilih menggunakan batik bermotif parang kusuma ini. Sesuai maknanya, harapannya adalah agar kedua insan yang berniat untuk menjalin hubungan tersebut dapat memiliki spirit untuk terus menebar kebaikan dan keindahan sepanjang hidupnya.

Kedua, Parang Curiga

Arti dari motif batik parang curiga ini adalah keris yang diambil dari kata curiga. Yang pada aplikasinya, motif parang curiga memang memiliki ciri menonjol menyerupai keris yang berjejer secara diagonal.

Di berabgai kawasan, motif parang curiga sering dipakai pada kain batik sarung, kemeja pria, dan seterusnya. Pemakaian paling banyak umumnya pada saat kondangan karena memiliki aksen dan gaya yang gagah nan elegan.

Ingin membuat canting batik cap motif parang? Ketahui harga pembuatan canting cap dalam artikel kami ini: Harga Canting Cap untuk Batik

Ketiga, Parang Klitik

Ciri utama pada motif batik parang klitik ini adalah bentuk motifnya yang terkesan kecil dan halus. Yang mana kemudian motif parang klitik ini memiliki makna motif tentang perilaku halus oleh sesama manusia.

Sama seperti garis umum motif parang yang mulanya hanya diperuntukkan bagi kalangan kerajaan saja, dulu motif parang klitik hanya diperbolehkan dipakai oleh putera dan puteri kerajaan. Sedangkan untuk pemakaiannya pada masa sekarang, motif batik parang klitik sering dipakai untuk bawahan wanita seperti tapih (lilitan menyerupai rok span), dan bawahan pria (sarung atau pun celana).

Keempat, Parang Barong

Motif batik parang barong ini konon diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma dari kerajaan Mataram. Motif parang barong merupakan motif pengembangan dari motif parang awal.

Secara makna, motif barong berarti singa yang diambil dari kata barong itu sendiri. Maksud singa dalam hal ini adalah keberanian dan keagungan.

Di samping keempat ragam motif batik parang yang sudah disebutkan di atas, masih ada jenis lain seperti: Parang Slobog, Parang Rusak, Parang Tuding, Parang Centhong, Parang Pamor dan lain-lain yang kesemuanya memiliki pola serupa namun membawa spirit makna yang berbeda-beda.

Kendati demikian, secara garis besar, motif batik parang memiliki makna filososis yang mendalam. Yaitu tentang kepribadian yang matang (memiliki keteguhan dalam berprinsip, semangat untuk terus berjuang melawan kebatilan dalam diri sendiri dan lingkungan sekitar, serta kekuatan untuk melawan nafsu hewani manusia) untuk menciptakan keindahan bagi generasi penerus kita.

Motif Parang di Era Modern

Batik merupakan seni yang luwes. Bukan lantara motifnya yang bisa dibuat seluwes apapun, tetapi secara umum batik memang terus berkembang seiring zaman yang terus berubah dan bergerak.

Pada era sekarang, motif parang bukan hanya sekadar batik yang pemakainya harus memiliki gelar tertentu. Akan tetapi, siapa saja kini bisa memakai batik motif parang ini. Ia seperti membumikan makna motifnya tersebut agar spriti kebaikannya menyebar ke khalayak umum, selamanya.

Saat ini, kita bisa meihat banyak koleksi motif batik yang dikombinasi dengan motif parang. Karena keluwesannya, motif parang bisa dikombinasi dengan motif kembang-kembang yang barangkali terkesan sangat girly. Atau dikombinasikan dengan seni batik abstrak yang dapat memberi kesan kontemporer.

Begitulah motif batik parang, ia terus mengalir bagai ombak di lautan. Mungkin seakan sesekali menghilang, tapi di belakangnya, diikuti ombak-ombak lain yang menyusul. Mungkin motif batik parang dianggap kuno, tapi pengrajin batik masa kini terus mengolahnya menjadi motif yang lebih trendy, kontemporer, sekaligus tetap berusaha menyampaikan spirit makna yang terkandung dalam motifnya.

Demikian ulasan kami tentang makna, sejarah, ragam, dan perkembangan motif batik parang untuk artikel ini. Semoga sedikit memberi tambahan insight yang berguna bagi kalian yang membacanya.